Skip to main content

Pungutan di Pasar Tumpaan ‘berganti nama’ jadi Partisipasi

"Itu bukan pungli, tapi partisipasi"
AMURANG – Seakan melegalkan kebiasaan yang tak berpayung hukum, kasus pungutan liar yang terjadi di sejumlah jajaran SKPD semakin tak teratasi. Salah satunya di Dinas Perindustrian Perdaganggan dan Koperasi (Disperindagkop) Minsel. Pungutan yang terjadi di Pasar Tumpaan kini telah berganti nama menjadi partisipasi.
Kepala Pasar Oswald Leleng mengaku bahwa apa yang terjadi di Pasar Tumpaan semua dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama. Termasuk dengan apa yang disebut pungutan liar yang dibebankan kepada pedagang. “Kalau disebut pungutan liar, mungkin tidak tepat. Karena hal tersebut bukanlah pungli. Berdasarkan surat yang dibuat para perwakilan pedagang Pasar Tumpaan, mereka meminta dinas terkait untuk mengelola dan menggantikanpara tugas para pedagang dalam hal membersihkan lingkungan pasar ,”ujar Leleng.
Bahkan Leleng tak tanggung tanggung menunjukkan surat kesepakatan tersebut kepada koran ini yang ikut ditandatangani sekira 14 pedagang atau pemilik kios. “Dengan adanya surat ini, sudah jelas bahwa dengan diambil alihnya proses kebersihan tersebut maka para pedagang sepakat untuk memberikan pasrtisipasi dan bukan pungutan sebagai ganti mereka yang tidak bekerja membersihkan lingkungan pasar atau kerja bakti kepada dinas terkait,”tambah Leleng sembari mengaku surat tersebut dibuat tanpa adanya unsur paksaan dan inisiatif dari pedagang.
Diketahui, dana partisipasi yang diberikan sukarela tersebut digunakan untuk kepentingan bersama di bidang kebersihan dan keamanan Pasar Tumpaan. “Kami menggunakan partisipasi untuk mengurus kebersihan, apalagi untuk tenaga kebersihan dan angkutan yang digunakan masih sangat kurang, sehingga untuk pembayaran tenaga hanya bisa berharap dari dana tersebut,”pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Disperindagkop Decky Tuwo mengaku bahwa pihaknya segera melanjutkan instruksi dari Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu, SE untuk menghilangkan pungli di Pasar Tumpaan. “Waktu lalu, atas saran dari bupati, kita langsung melakukan pergantian kepada kepala pasar dan kini kepala pasar saat ini masih baru,”ujar Tuwo sembari berrharap adanya perubahan di dinas yang dipimpinnya. (tr-08)

Comments

Popular posts from this blog

Renovasi Kantor Bupati, serupa kasus Hambalang

"Renovasi Kantor Bupati Capai Rp14 miliar"   Minahasa Selatan, 29 Oktober   Rehab gedung Kantor Bupati Minsel terus menuai kritikan. Bahkan, sejumlah pihak mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah yang dinilai terlalu boros menghabiskan anggaran untuk renovasi tesebut. Tak tanggung-tanggung, renovasi tersebut bahkan disamakan dengan kasus proyek Hambalang yang terjadi di pemerintah pusat. Bagaimana tidak, pembangunan kantor bupati yang berdiri pada zaman pemerintahan Bupati Ramoy Luntungan (RML) hanya bermodalkan anggaran sebesar Rp5 miliar, dan pemerintahan saat ini menganggarkan dana sebesar Rp14 miliar untuk total renovasi gedung megah milik pemerintahan kabupaten. Dan hngga kini masih terus menjadi perbincangan hangat. Jelas saja hal ini langsung menuai kritikan. Bisa jadi, selama ini pihak Pemkab belum pernah menganggarkan dana sebesar itu untuk pembangunan yang menyentuh langsung dengan masyarakat.  Pembangunan infrastruktur jalan, misalnya. Paling besar a

Ikan Duyung ditemukan tewas di tepi Pantai Pondang

"Percaya atau tidak, dulu sekira tahun 1940-an setelah ditemukan ikan duyung yang sama dengan ini, dan tidak langsung dilepaskan di laut malahan ada sejumlah warga yang justru memotong ikan tersebut" Warga saat menyaksikan ikan duyung AMURANG— Peristiwa ditemukannya ikan duyung dengan panjang sekira 2 meter pada Selasa (20/11) kemarin, langsung mengejutkan warga Pondang Kecamatan Amurang Timur. Pasalnya, bangkai ikan yang pertama kali dilihat oleh Edy Lengkong (56) sangat jelas mulai mengapung di jarak 300 meter dari tepi pantai. Tak berselang lama, bersama dua remaja yang ada menggunakan katinting untuk menarik bangaki ikan dengan ukuran besar tersebut. “Saat ditemukan, kondisinya memang sudah mengapung. Dan diduga memang ada bekas luka akibat kena tombak dan meski sudah berjam-jam, ikan tersebut masih mengeluarkan darah,”ujar Lengong yang sehari-harinya sebagai nelayan. Sementara itu, kehadiran ikan duyung yang bukan pertama kalinya terjadi di kawasan panta

Demo Petani Kopra mendapat dukungan Bupati

"Petani kopra dan bupati sama-sama kecewa harga turun" Demo di PT Cargil AMURANG – Aksi Demonstrasi petani Kopra di Kabupaten Minahasa Selatan di Kantor DPRD Minsel dan PT Cargill Selasa (06/11) lalu, mendapat dukungan sepenuhnya dari Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu SE. Hal ini disampaikannya secara langsung dihadapan para petani saat menghadiri kegiatan padi ladang di Elusan, kemarin. “Jujur saya mendukung keinginan para petani kopra, karena ini tentang perbaikan harga Kopra di Minsel. Apalagi kopra merupakan harkat hidup masyarakat petani di Minsel, saya juga mendukung” ujar Paruntu. . Ditambahkannya, bahwa pihak pemerintahbersama dengan PT Cargil akan mengupayakan untuk proses penjualan kopra oleh petani, akan diupayakan tanpa melalui pihak-phak kontraktor lagi. “Iya, kita sempat bicarakan bagaimana jika petani langsung menjual hasilnya ke perusahaan secara langsung tanpa harus melalui pihak-pihak lain,”jelas Paruntu sembari mengaku pihakn