"Yang sudah jelas-jelas lakukan pungli, akan diganti"
AMURANG -- Kasus pungutan liar (pungli) di sejumlah SKPD di Minahasa Selatan semakin
tak terkendali. Dengan atau tanpa sepengetahuan dari kepala SKPD, ada saja
oknum dari dinas yang secara tidak langsung menggambarkan bahwa kesejehateraan
ditempat mereka bekerja, masih sangat jauh dari harapan. Sehingga dihalalkannya
semua retribusi yang tak berpayung hukum tetap atau dalam hal ini ialah pungli.
Menanggapi kasus
tersebut, Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu, SE kepada wartawan mengaku akan
terus melakukan evaluasi dari kinerja kepala SKPD yang gagal mengatasi masalah
pungli. Contoh kasus yang terjadi di sejumlah SKPD diantaranya Dinas Perhubungan
(Dishub) dan Dinas Perindustrian Perdagangan Industri dan Koperasi (Disperindagkop).
“Saya tidak
mau lagi mendengar masih ada pungli yang jelas-jelas membebani masyarakat. Untuk
Disperindagkop, saya langsung berinteraksi dengan pedagang yang ada di asar
Tumpaan dan memang diakui bahwa masih terjadi penagihan-penagihan disana. Ujar Paruntu
dihadapan Kadis Perindagkop Decky Tuwo dan Kadishub Izak Rey, pekan lalu.
Bahkan,
Paruntu dengan tegas mengaku siap melakukan pergantian pejabat atau rolling
bagi kepala SKPD yang gagal menghapuskan pungli di SKPD masing-masing. “Yang
sudah jelas-jelas ketahuan melakukan pungli, langsung diganti, misalnya untuk
kasus di Pasar Tumpaan, kepala pasarnya harus diganti, kalau tidak kepala
dinasnya yang akan saya ganti. Ingat, dua kepala dinas lama digantikarena
masalah yang sama,”tegas Paruntu sembari mewarning pejabat lainnya.
Sementara itu, Decky Tuwo kepada koran ini
mengaku siap menindaklanjuti warning dari bupati. “Degan petunjuk bupati, hal
tersebut akan diteruskan,”pungkas Tuwo. (tr-08)
Comments
Post a Comment