Skip to main content

Akhirnya, Dana Duka Siap Disalurkan


Wajib Lengkapi Berkas,   
Denny Kaawoan
AMURANG – Sisa dana duka 2011 akhirnya dibayarkan. Hal ini menyusul diterbitkannya surat keputusan (SK) Bupati No157/2012 tentang Bantuan Sosial Dana Duka. Kepala Dinas Pendapatan Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPKPAD) Minahasa Selatan Drs Denny Kaawoan kepada koran ini mengaku siap melakukan pembayaran tersebut.
 
“Sekarangpun itu sudah bisa dibayarkan. Kalau memang sudah ada permintaan untuk membayar, kami langsung memprosesnya. Jadi bagi mereka yang sudah melengkapi berkas, tinggal melapor kembali dan kita akan buatkan daftar permintaan, karena anggarannya memang sudah ada,”ujar Kaawoan yang ditemui di Kantor DPRD Minsel.
 
Sementara itu, untuk dana duka 2012 hingga saat ini belum diketahui kapan penciarannya. Informasi yang diperoleh koran ini, untuk sisa 2011yang akan dibayar ialah Rp125.500.000 untuk 251 penerima. Sedangkan untuk 2012 berkas yang masuk hingga saat ini baru sekira 150 berkas. Pencairan yang terlambat dikarenakan untuk pencairan dana tersebut sudah harus disertai dengan adanya SK Bupati, termasuk untuk pencairan berikutnya. (tr-08)

Comments

Popular posts from this blog

Renovasi Kantor Bupati, serupa kasus Hambalang

"Renovasi Kantor Bupati Capai Rp14 miliar"   Minahasa Selatan, 29 Oktober   Rehab gedung Kantor Bupati Minsel terus menuai kritikan. Bahkan, sejumlah pihak mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah yang dinilai terlalu boros menghabiskan anggaran untuk renovasi tesebut. Tak tanggung-tanggung, renovasi tersebut bahkan disamakan dengan kasus proyek Hambalang yang terjadi di pemerintah pusat. Bagaimana tidak, pembangunan kantor bupati yang berdiri pada zaman pemerintahan Bupati Ramoy Luntungan (RML) hanya bermodalkan anggaran sebesar Rp5 miliar, dan pemerintahan saat ini menganggarkan dana sebesar Rp14 miliar untuk total renovasi gedung megah milik pemerintahan kabupaten. Dan hngga kini masih terus menjadi perbincangan hangat. Jelas saja hal ini langsung menuai kritikan. Bisa jadi, selama ini pihak Pemkab belum pernah menganggarkan dana sebesar itu untuk pembangunan yang menyentuh langsung dengan masyarakat.  Pembangunan infrastruktur jalan, misalnya. Paling besar a

Ikan Duyung ditemukan tewas di tepi Pantai Pondang

"Percaya atau tidak, dulu sekira tahun 1940-an setelah ditemukan ikan duyung yang sama dengan ini, dan tidak langsung dilepaskan di laut malahan ada sejumlah warga yang justru memotong ikan tersebut" Warga saat menyaksikan ikan duyung AMURANG— Peristiwa ditemukannya ikan duyung dengan panjang sekira 2 meter pada Selasa (20/11) kemarin, langsung mengejutkan warga Pondang Kecamatan Amurang Timur. Pasalnya, bangkai ikan yang pertama kali dilihat oleh Edy Lengkong (56) sangat jelas mulai mengapung di jarak 300 meter dari tepi pantai. Tak berselang lama, bersama dua remaja yang ada menggunakan katinting untuk menarik bangaki ikan dengan ukuran besar tersebut. “Saat ditemukan, kondisinya memang sudah mengapung. Dan diduga memang ada bekas luka akibat kena tombak dan meski sudah berjam-jam, ikan tersebut masih mengeluarkan darah,”ujar Lengong yang sehari-harinya sebagai nelayan. Sementara itu, kehadiran ikan duyung yang bukan pertama kalinya terjadi di kawasan panta

Demo Petani Kopra mendapat dukungan Bupati

"Petani kopra dan bupati sama-sama kecewa harga turun" Demo di PT Cargil AMURANG – Aksi Demonstrasi petani Kopra di Kabupaten Minahasa Selatan di Kantor DPRD Minsel dan PT Cargill Selasa (06/11) lalu, mendapat dukungan sepenuhnya dari Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu SE. Hal ini disampaikannya secara langsung dihadapan para petani saat menghadiri kegiatan padi ladang di Elusan, kemarin. “Jujur saya mendukung keinginan para petani kopra, karena ini tentang perbaikan harga Kopra di Minsel. Apalagi kopra merupakan harkat hidup masyarakat petani di Minsel, saya juga mendukung” ujar Paruntu. . Ditambahkannya, bahwa pihak pemerintahbersama dengan PT Cargil akan mengupayakan untuk proses penjualan kopra oleh petani, akan diupayakan tanpa melalui pihak-phak kontraktor lagi. “Iya, kita sempat bicarakan bagaimana jika petani langsung menjual hasilnya ke perusahaan secara langsung tanpa harus melalui pihak-pihak lain,”jelas Paruntu sembari mengaku pihakn