"Renovasi Kantor Bupati Capai Rp14 miliar"
Minahasa Selatan, 29 Oktober
Yang membedakan
antara pembangunan
renovasi kantor bupati dan proyek Hambalang hanyalah, saat ini proyek
besar
tersebut tengah diproses di KPK, sedangkan di Minsel, masih menunggu
waktunya
tiba.Jika memang Pemkab masih terus melakukan perubahan terhadap
anggaran yang sesungguhnnya untuk pembangunan gedung mewah yang bisa
jadi jarang ditempati papan satu di Minsel ini, maka kekecewaan warga
akan terus mewarnai kepemimpinan bupati wanita pertama di Minsel ini.
(tr-08)
Minahasa Selatan, 29 Oktober
Rehab gedung Kantor Bupati Minsel
terus menuai kritikan. Bahkan, sejumlah pihak mengaku kecewa dengan kebijakan
pemerintah yang dinilai terlalu boros menghabiskan anggaran untuk renovasi
tesebut. Tak tanggung-tanggung, renovasi tersebut bahkan disamakan dengan kasus
proyek Hambalang yang terjadi di pemerintah pusat.
Bagaimana tidak, pembangunan kantor
bupati yang berdiri pada zaman pemerintahan Bupati Ramoy Luntungan (RML) hanya
bermodalkan anggaran sebesar Rp5 miliar, dan pemerintahan saat ini
menganggarkan dana sebesar Rp14 miliar untuk total renovasi gedung megah milik
pemerintahan kabupaten. Dan hngga kini masih terus menjadi perbincangan hangat.
Jelas saja hal ini langsung menuai
kritikan. Bisa jadi, selama ini pihak Pemkab belum pernah menganggarkan dana
sebesar itu untuk pembangunan yang menyentuh langsung dengan masyarakat.
Pembangunan infrastruktur jalan, misalnya. Paling besar anggaran yang
diberikan saat ini yakni sekira Rp3.5 miliar untuk satu kali pembangunan jalan.
Selain itu, perbaikan mobil damkar juga hanya dianggarkan sekira Rp950 juta.
Wajar jika masyarakat masih belum bisa terima dengan kebijakan yang ada.
Papan Nama Kantor Bupati yang baru diperbaiki |
Pantauan koran ini, kalender kerja
untuk pelaksanaan rehab kantor bupati tersebut adalah 120 hari dari tanggal
kontrak yakni 4/6 2012 (lihat grafis). Apakah memang lupa atau sengaja
dilupakan, hingga kini renovasi tersebut masih jauh dari kata sempurna.
Kepala Dinas PU Ir Jootje Tuerah
melalui Kabid Cipta Karya Decky Suwu mengaku, anggaran sebesar itu telah
diketahui pihak kepala daerah melalui pemaparan renovasi beberapa waktu lalu,
sehingga dirinya yakin bahwa dengan kesepakatan bersama tersebut, renovasi akan
tuntas di 2013.
Sayangnya, jika memang pihaknya
tetap memegang komitmen awal untuk tidak lagi menggunakan APBD di 2013 nanti,
diduga kebutuhan sebesar RP6 miliar masih mengambang dan tidak jelas asalnya.
“Ya, kita optimis saja aka nada bantuan melalui lobi ke pusat. Tapi memang
alternative lainnya, ialah tetap menganggarkan itu ke APBD 2013,”pungkas Suwu.
Ruangan Bupati yang sebelumnya menggunakan bathup |
Comments
Post a Comment