Skip to main content

Bupati Didesak Turun dari Jabatan

“Dalam jangka waktu 3x24 jam, kami minta Bupati turun,”
 
Pendemo di halaman Waleta
AMURANG – Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu, SE diminta turun dalam jabatannya. Hal ini menjadi tuntutan oleh Aliansi Reformasi Peduli Masyarakat Minsel pada demo yang digelar di hari Sumpah Pemuda, Senin (29/10) kemarin. Bahkan massa yang tidak lebih dari lima puluhan orang tersebut, meminta pihak DPRD MInsel untuk segera menggelar Sidang Istimewa untuk menurunkan bupati saat ini.
“Kami minta dalam waktu 3x24 jam, bupati Minsel turun dalam jabatannya. Bupati dinilai serakah karena telah mengambil hak orang lain, bahkan hak warga pun diambil. Perjalanan dinas yang hampir seminggu menelan anggaran sekira Rp50 juta. Selain itu, bupati mengoleksi pejabat yang hanya memperkaya diri sendiri tanpa menjadikan kesejahteraan masyarakat sebagai prioritas utama,”ujar Jackson  Rorimpandey salah satu anggota aliansi saat meneriakkan kekecewaan terhadap masyarakat. 
Pendemo saat memaksa untuk masuk
Selain itu, tuntutan warga yang menilai bahwa bupati telah membodohi masyarakat dengan tidak dimilikinya ijasah SMP menjadi keprihatinan juga bagi warga. “Ijasah palsu yang disebut-sebut sudah di SP3 tapi ternyata belum, bahkan bupati yang mengaku telah melaporkan balik pelapor pencemaran nama baik, kenapa sampai sekarang tidak diproses? Itu artinya benar, sehingga takut untuk melanjutkannya,”teriak Treny Rungkat.
Aksi yang sempat heboh akan digelar dengan massa yang lebih banyak, ternyata hanya isu saja. Buktinya, pantauan Koran ini  jumlah pendemo dibandingkan dengan sebelumnya, justru lebih berkurang. Isu banyaknya massa membuat pihak Sat Pol PP dan Polres Minsel yang dipimpin Kapolres AKBP SUmitro, SH melakukan penjagaan yang ketat. Di depan kantor bupati, telah diletakkan pagar duri untuk menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan. Bahkan, ratusan Pol PP disebar di masing-masing ruangan yang ada di kantor bupati.
Pagar Duri yang digunakan pihak Polres Minsel
Hingga akhir demo, keinginan warga untuk bertatap langsung dengan bupati, tidak juga terpenuhi. Pejabat eselon II dan III yang telah ditugaskan untuk menerima para pendemo telah siap menyambut mereka. Ketidakhadiran Bupati, Wakil Bupati dan Sekkab dalam aksi kemarin, menimbulkan kekecewaan bagi warga yang tidakberharap diterima oleh Asisten I Setdakab Minsel Drs Danny Rindengan. “Kami kecewa, karena bupati tidak hadir untuk kesekian kalinya. Apakah kami dinilai tidak selevel dengan bupati, sehingga untuk bicarapun, kami tidak diperbolehkan,”pungkas salah satu pendemo smebari mengaku pihaknya akan kembali melangsungkan demo setelah deadline yang diberikan belum ditindaklanjuti. (tr-08)
 

Comments

Popular posts from this blog

Renovasi Kantor Bupati, serupa kasus Hambalang

"Renovasi Kantor Bupati Capai Rp14 miliar"   Minahasa Selatan, 29 Oktober   Rehab gedung Kantor Bupati Minsel terus menuai kritikan. Bahkan, sejumlah pihak mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah yang dinilai terlalu boros menghabiskan anggaran untuk renovasi tesebut. Tak tanggung-tanggung, renovasi tersebut bahkan disamakan dengan kasus proyek Hambalang yang terjadi di pemerintah pusat. Bagaimana tidak, pembangunan kantor bupati yang berdiri pada zaman pemerintahan Bupati Ramoy Luntungan (RML) hanya bermodalkan anggaran sebesar Rp5 miliar, dan pemerintahan saat ini menganggarkan dana sebesar Rp14 miliar untuk total renovasi gedung megah milik pemerintahan kabupaten. Dan hngga kini masih terus menjadi perbincangan hangat. Jelas saja hal ini langsung menuai kritikan. Bisa jadi, selama ini pihak Pemkab belum pernah menganggarkan dana sebesar itu untuk pembangunan yang menyentuh langsung dengan masyarakat.  Pembangunan infrastruktur jalan, misalnya. Paling bes...

DB 6E Aman Ditangan Kairupan

"Sekkab kinerjanya bagus,kenapa harus diganti?" Drs MC Kairupan Minahasa Selatan, 29 Oktober  Christiany Eugenia Paruntu, SE AMURANG – Posisi jabatan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Minahasa Selatan yang saat ini masih dijabat oleh Drs MC Kairupan, masih terbilang aman hingga awal 2013 nanti. Hal ini disampaikan Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu, SE kepada koran ini. Bahkan dirinya sama sekali tak berniat untuk mengganti posisi tersebut karena kinerja Kairupan yang dinilai tidak bercela. Hal inilah yang membuat pihak Pemkab Minsel hingga kini belum memasukkan usulan tiga nama yang dipersiapkan untuk mengisi jabatan tersebut. “Sementara ini, Sekkab saya kan masih bekerja. Kita masih harus melewati proses APBD-Perubahan, KUA-PPAS, dan pembahasan APBD 2013, jadi masih panjang. Kalau sekarang kita usulkan orng-orang yang akan mengganti. Nah, kira-kira bisa terbengkalai lagi APBD 2013,”ujar istri Decky Palinggi ini. Dengan alasan tersebut Paruntu mengaku aka...

Diduga Adanya ‘Kongkalingkong’ Aksi Demo Batal Digelar Pekan ini

"Sangkoy: Hari ini penentuannya. Tidak ada perubahan, kami gelar demo besar-besaran” Dolvie Mangindaan Robby Sangkoy AMURANG – Rencana aksi demo lanjutan yang dijanjikan pihak pendemo mewakili para petani kopra, batal digelar. Padahal pada aksi yang dilakukan Selasa (6/11) pekan lalu, penanggung jawab demo Robby Sangkoy bersama dengan salah satu kordiator  lapangan Dolvie Mangindaan mengaku akan melakukan demo besar-besaran apabila pihak perusahaan dalam hal ini PT Cargil Indonesia Amurang (CIA) tidak memberikan respon dengan menaikkan harga kopra bagi kalangan petani. Ketika dikonfirmasi terkait aksi lanjutan, keduanya tak bisa memberikan komentar lebih selain alasan penundaan demo. “Kita janjikan akan melihat perkembangannya selama sepekan, dan kita beri kesempatan hingga Selasa besok (hari ini, red) . Kalau memang belum juga ada perubahan, kami telah siapkan massa dan pendukung lebih banyak lagi. Bahkan ini mendapatkan dukungan dari para penampung,”ujar Robb...