"Kami tetap berpatokan pada harga dunia"
AMURANG – Aksi demo yang dilakukan petani kopra pekan lalu,
akhirnya mendapat tanggapan dari PT Cargil Indonesia Ammurang (CIA). Saat melakukan
konfrensi pers Selasa (13/11) kemarin di RM Monik. Pihak Cargil mengaku tidak mampu
menyanggupi tuntutan para pendemo terkait dinaikkannya harga kopra.
Suasana konferensi pers, kemarin |
Ketika ditanyakan langkah konkrit dalam menaggapi tuntutan
pendemo, pihak Cargil yang melalui Corporate Affairs Director Rachmat Hidayat
yang didampingi sejumlah petinggi Cargil Indonesia Amurang diantaranya Plant
Manager Lindung Samosir mengakui hal tersebut.
“Tiga poin tuntutan yang kami tangkap dari aksi demo lalu,
yakni yang pertama menaikkan harga kopra, kedua tentang karyawan yang harus
dipermanenkan dan ketiga tentang limbah perusahaan. Untuk kedua point terakhir masih bisa
dilakukan pembuktian, misalnya untuk limbah, kami memiliki bukti yang cukup
bahwa kami sudah sesuai aturan. Tapi terkait menaikkan harga kopra, kami tidak
bisa,”ujar Hidayat.
Dijelaskannya setelah aksi demo tersebut pihak PT CIA
bersama dengan pihak perusahaan dari pusat terus melakukan rapat bersama
terkait hal ini. “Selama seminggu kanu bahas masalah ini. Tapi karena memang
harga yang kami terpakan mengambil referensi dari harga pasar global, sehingga
tidak bisa dilakukan kebijakan lainnya,”lanjutnya sembari berharap agar
kedepannya demo tidak perlu digelar karena tuntutan mereka tidak bisa dipenuhi.
Sementara itu, perusahaan internasional yang melayani
pembelian kopra serta perusahaan pengolah kopra yang selalu berpatokan pada
harga minyak kelapa (CNO) dunia selalu berfluktuasi sesuai dengan kondisi
perdagangan. Hal tersbeut yang menjadi
alasan dari pihak PT Cargil dalam menjawab tuntutan pendemo. “Kami selalu
terbuka dan transparan masalah harga,”pungkasnya sembari menyebut harga beli kopra
dari perusahaan terebut ialah sekira Rp4100.
Sementara itu, ketika ditanyakan kebutuhan kopra dari
perusahan, Lindung Samosir mengakui bahwa pihaknya masih belum tercukupi. “Kebutuhan
perhari kami ialah 500 ton, semnetara yang bisa terpenuhi hanya sekira 300an
ton itupun bukan hanya dari Minsel saja,”pungkas Samosir.(tr-08)
Comments
Post a Comment